Oleh : Ma’ruf
Ridho Syahrofi
Mahasiswa Perikanan UGM 2014
14/365077/PN/13656
Perikanan
dan Kelautan
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, yang
tersusun dari 17.480 pulau. Dengan banyaknya pulau, hal ini juga menandakan
luasnya wilayah laut Indonesia. Faktanya wilayah perairan Indonesia mecapai 75%
dari total wilayah keseluruhan Indonesia. Luas wilayah laut Indonesia adalah
5.800.000 Km2, yang dalam pembagian wilayah lautnya terdiri dari 2
bagian, yaitu wilayah laut nusantara 3.100.000 Km2 dan wilayah Zona
Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) 2.700.000 Km2. Satu lagi fakta
yang hebat adalah Indonesia merupakan negara dengan garis pantai terpanjang di
Asia dan kedua di dunia, yaitu sekitar 95.181 Km (Max.,dkk, 2014).
Dengan luasnya wilayah laut suatu negara secara umum setidaknya
akan memberikan 2 pilihan :
1.
Jumlah populasi
sumberdaya ikan didalamnya berlimpah.
Pada umumnya
keadaan seperti ini akan terjadi pada negara yang beriklim sub-tropis. Sebagai
contoh adalah negara Jepang. Jepang adalah negara dengan iklim sub-tropis yang
menyebabkan jumlah populasi ikannya sangat berlimpah walaupun ragam jenisnya
relatif sedikit.
2.
Keanekaragaman
hayati didalamnya berlimpah.
Pada umumnya
keadaan seperti ini akan terjadi pada negara yang beriklim tropis. Negara kita
sendiri, Indonesia, adalah diantara contoh negara yang beriklim tropis.
Keanekaragaman hayati sangat tinggi akan tetapi jumlah populasi tiap jenisnya
relatif sedikit.
Dan yang istimewa dari negara
Indonesia yang bergelar negara kepulauan terbesar di dunia adalah selain
diuntungkan dengan keanekaragaman hayati yang melimpah karena berada di iklim
tropis sehingga suhunya selalu optimal, juga jumlah populasi sumberdaya ikan
akan cukup berlimpah. Kenapa? Karena luasnya lautan suatu negara akan
berbanding lurus dengan keanekaragaman hayati dan jumlah populasi yang akan
dihasilkan.
Potensi Besar Harus Dimanfaatkan
Sumberdaya yang
terdapat di laut itu bersifat open acces common property artinya
sumberdaya nya dapat dimanfaatkan oleh siapa saja karena kedudukannya adalah
milik bersama. Berbeda dengan di daratan yang kita harus memiliki surat
kepemilikan tanah, walaupun memang ada aturan tertentu untuk
perusahaan-perusahaan besar yang berusaha di laut. Tapi secara umum wilayah
laut itu terbuka untuk semua.
Secara
kewilayahan, Indonesia terletak di daerah tropis yang tidak mengalami musim
gugur dan salju, sepanjang tahun sinar matahari terlihat terus dan suhu udara
relatif stabil, bila ada perubahan suhu hanya kecil saja. Oleh karena itu,
Perairan Laut Indonesia memiliki potensi hayati yang sangat besar sehingga
sering disebut dengan “megabiodirversity”. Apalagi massa air di wilayah perairan
laut dipengaruhi oleh massa air Samudera Pasifik dan Samudera Hindia dengan
pola arus beragam sangat berdampak pada kesuburan perairan.
Dengan adanya
fakta ini, dapat dibuktikan bahwa potensi kekayaan laut yang diungkapkan oleh
UNEP (1996) bahwa laut Indonesia memiliki 2500 spesies ikan, yaitu 132 bernilai
ekonomis penting, 253 jenis ikan hias, dan sisanya belum teridentifikasi.
Disamping itu, terdapat 354 jenis karang, 12 jenis padang lamun, dan 38 jenis
mangrove (Max.,dkk, 2014).
Perikanan dan Perairan Darat
Wilayah
perairan darat Indonesia memang tidaklah seluas dan sehebat wilayah perairan
lautnya. Akan tetapi potensi yang terkandung didalamnya tetap sangat besar
besar bila dibandingkankan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Hal ini
dibuktian dengan besarnya pendapatan negara yang didapat dari sektor perikanan
dan perairan darat Indonesia. Yang termasuk perairan darat adalah danau, waduk,
sungai, rawa, laguna, tambak dan lain sebagainya.
Wilayah
perairan laut bukan hanya dapat dimanfaatkan untuk sektor perikanan,
sebagaimana halnya dengan perairan laut, perairan darat juga dapat dimanfaatkan
untuk olahraga, sarana rekreasi, sarana transportasi, dan pertambangan. Banyak sungai-sungai dan danau-danau
besar yang ada di Indonesia, diantaranya Sungai Kapuas (Kalimantan), Sungai
Bengawan Solo (Jawa Tengah), Waduk Jatiluhur, Sungai Musi (Sumatera), Danau
Toba (Sumatera), Danau Poso, dan Waduk Gajah Mungkur.
Mulai dari Pangan dan Kesehatan
Dengan berbagai
potensi luar biasa disektor perikanan, kelautan, dan perairan darat. Indonesia
bisa menjadi pusat penghasil bahan pangan, tujuan pariwisata yang utama, sampai
menjadi ladang usaha bagi masyarakat didalamnya. Sehingga bisa dikatakan
Indonesia sebenarnya tidaklah pantas memiliki rakyat yang miskin. “Indonesia
punya potensi produksi perikanan terbesar di dunia sekitar 65 juta ton per
tahun dan baru 20%-nya yang dimanfaatkan,” kata Prof Dr Ir Rokhmin Dhanuri
MS guru besar Fakultas Pertanian dan Ilmu Kelautan IPB.
Kita seharusnya
melek akan potensi yang ada di perairan Indonesia. Sudah saatnya negara ini
beralih orientasi utamanya ke sektor perairan. Dalam sektor pangan misalnya,
selain besarnya potensi yang ada, ikan-ikan yang ada didalamnya juga sangat
bermanfaat bagi kesehatan karena hewan air memiliki kandungan gizi, mineral,
nutrisi, dan protein yang dipercaya memberikan manfaat kesehatan dari otak
hingga jantung bagi yang gemar mengkonsumsinya.
Mengkonsumsi ikan secara benar, baik dari segi
memilih jenis ikan dan mengolahnya dapat mendatangkan manfaat secara maksimal
dalam mencegah beberapa penyakit seperti yang dikemukakan oleh (United
States Department of Agriculture atau USDA) dalam publikasinya. Beberapa
penyakit yang dapat dihindari jika makan ikan dan manfaat makan ikan secara
teratur yaitu (pusluh kkp, 2014) :
1.
Serangan
Jantung
Bahkan ada indikasi masyarakat yang gemar makan ikan memiliki umur harapan
hidup yang lebih panjang daripada yang kurang mengkonsumsi ikan, karena di
dalam minyak ikan ada asam lemak tidak jenuh Omega 3 terutama yang disebut
eikosapentaenoat (EPA) dan dakosaheksaenoat (DHA) yang terbukti dapat
menurunkan kadar kolestrol, trigliserida dan lipoprotein darah. Sehingga ritme
kerja jantung menjadi teratur kembali dan penyakit serangan jantung dapat
diperlambat kedatangannya.
2.
Alzheimer
Alzheimer atau dikenal juga dengan sebutan demensia, seringkali
juga disebut pikun, adalah penyakit gangguan otak yang secara bertahap merusak
sel-sel otak. Pencegahan terbaik sebelum terlambat untuk menghentikan
perkembangannya adalah dengan mengkonsumsi makanan yang bermanfaat untuk sistem
saraf dan melambatkan proses degeneratif seperti mengkonsumsi ikan-ikanan
sekurang-kurangnya satu kali dalam seminggu (foodforthebrain.org)
3.
Kanker
Dengan memakan ikan yang memiliki kandungan Omega-3 tinggi (salmon,
tuna, tongkol, dan tenggiri) sangat bermanfaat bagi mereka yang menderita
kanker usus, karena kandungan Omega-3 nya dapat memperlambat pertumbuhan kanker
tersebut.
4.
Mencegah
penuaan kulit
Ahli Dermatologi, Nicholas Perricore dalam bukunya yang berjudul The
Perricore Prescription, dengan memakan ikan dapat mencegah penuaan
kulit. Sehingga tanda-tanda penuaan pada kulit seperti keriput dapat
diperlambat.
5.
Mencerdaskan
anak
Hasil studi peneliti Swedia, Professor Kjell Toren dari Sahlgrenska
Academy Gotheburg mengemukakan bahwa anak remaja berusia 15 tahun yang
mengkonsumsi ikan cenderung lebih cerdas dibandingkan anak remaja yang berusia
18 tahun yang jarang mengkonsumsi ikan. Studi tersebut didapat dari pengamatan
hampir 4.000 remaja Swedia dan dipublikasikan dalam Acta Paediatrica
menerangkan, bahwa asam lemak Omega-3 dan Omega-6 pada ikan dapat meningkatkan
kemampuan kognitif. Saat ini para peneliti masih mengkaji jenis ikan apa saja
yang sangat berpengaruh dalam peningkatan kecerdasan tersebut.
Pariwisata yang Membahana
Karena potensi
dari kelautan bukanlah hanya soal ikan, tapi terlebih dalam hal pariwisata.
Siapa yang tidak tahu Raja Ampat? Bunaken? Pantai Kute? Danau Toba?
Danau Singkarak? Jangankan masyarakat Indonesia, dunia internasional pun
mengetahui keindahannya. Banyak turis-turis asing yang datang untuk melihat
pesona pantai dan laut Indonesia yang salah satunya lewat terumbu karangnya.
Sudah menjadi
hal yang biasa bagi masyarakat kita dengan keindahan-keindahan yang
tercerminkan dari bumi nusantara ini. Akan tetapi akan menjadi sangat luar
biasa bagi mereka yang bukan penduduk Indonesia. Dibuktikan dengan banyaknya
turis-turis dari berbagai mancanegara yang datang untuk melihat keindahan alam
di bumi pertiwi ini.
Megabiodiversity Indonesia
Setelah kita
ketahui bahwa negara Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dan
menakjubkan, yang mungkin kita sendiri sebagai warga asli Indonesia tidak
banyak tahu mengenainya. Mulai dari luas wilayah perairan yang sangat luas,
gelar negara kepulauan terbesar, pemiliki garis pantai terpanjang, tempat
pariwisata favorit, dan lain sebagainya ada di Indonesia, maka sering disebut
sebagai “Megabiodiversity Indonesia”.
Walaupun
demikian besar potensi dan kekayaan alam Indonesia belum dikelola dengan baik,
karena pengambil kebijakan di negeri ini dan masyarakat Indonesia belum paham
betul bahwa laut kita memiliki kekuatan ekonomi yang besar bagi percepatan
pembangunan ekonomi Indonesia.
Untuk itu kita
para mahasiswa diharapkan menyadari betapa pentingnya potensi dan kekayaan laut
kita untuk dimanfaatkan bagi kepentingan kesejahteraan bangsa dan negara.
Tentunya ini merupakan peluang dan tantangan kita dalam menjaga keutuhan
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Penulis:
Ma’ruf Ridho Syahrofi
Mahasiswa Perikanan UGM 2014
14/365077/PN/13656
Kelompok 5 | Golongan A3.1
Daftar Pustaka
Max Compas, Rizald., dkk. 2014. Pengantar Ilmu Kelautan. Jakarta
: Sekretariat Dewan Kelautan Indonesia.