Pusat Penyuluhan Perikanan
Wednesday, September 21, 2016
Sunday, August 28, 2016
TEKNOLOGI AQUAPONIK DI LAHAN SEMPIT
Upaya menambah luasan lahan pertanian sebagai solusi peningkatan ketahanan pangan masih menemui banyak kendala. Maka, teknologi aquaponik menjadi salah satu solusi yang potensial untuk dikembangkan, terutama di kawasan perkotaan. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta menganggap perlu dilakukan perubahan strategi dalam penyediaan pangan. Salah satu strategi yang ditawarkan Balai ini demi mendukung perubahan tersebut adalah melalui sistem budidaya tanaman yang dipadukan dengan budidaya ikan atau disebut “aquaponik”. Pada sistem ini, dengan luasan lahan yang sama maka akan dapat dihasilkan dua komoditas sekaligus, yakni sayuran dan ikan. Budidaya sayuran, secara langsung akan didukung oleh sistem di bawahnya (ikan) yang menghasilkan sisa pakan dan kotoran yang mengandung hara konsentrasi tinggi yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman di atasnya. Sementara itu, media tanaman dan tanaman yang berada di atasnya akan menyaring air dan mempertahankan kualitas air yang berada di bawahnya. Kondisi tersebut menyebabkan kualitas air kolam akan tetap baik, bebas dari sisa pakan dan kotoran ikan, sehingga akan mendorong pertumbuhan ikan menjadi baik.
Sumber :
Pada dasarnya, aquaponik adalah sistem produksi pangan berkelanjutan yang menggabungkan budidaya tradisional (membesarkan hewan air seperti lobster, ikan, atau udang dalam bak atau kolam) dengan hidroponik (budidaya tanaman dalam air) di dalam lingkungan simbiosis. Dalam budidaya hewan air, limbah menumpuk di dalam air, sehingga bersifat toksik bagi ikan. Limbah kaya hara tersebut selanjutnya disirkulasi menuju subsistem hidroponik yang ditanami berbagai jenis tanaman. Setelah itu, air menjadi bersih dan kaya oksigen yang diresirkulasi kembali ke dalam kolam.
Aquaponik terdiri dari dua bagian utama, yakni bagian akuatik (air) untuk pemeliharaan hewan air dan bagian hidroponik untuk menumbuhkan tanaman. Sistem akuatik menghasilkan sisa pakan dan feses yang terakumulasi di dalam air dan bersifat toksis terhadap hewan air, namun kaya nutrien yang dapat menjadi sumber hara bagi tanaman dalam sistem hidroponik di atasnya. Meskipun terdiri atas dua bagian, sistem aquaponik terdiri beberapa komponen atau sub sistem yang bertanggung jawab atas penghilangan limbah padat, penyuplai basa untuk menetralkan kemasaman, atau pengatur kandungan oksigen air. Komponen tersebut antara lain, (1) tangki pemeliharaan ikan atau kolam, (2) unit penangkap dan pemisahan limbah padat (sisa pakan dan feses), (3) bio filter, tempat di mana bakteri nitrifikasi dapat tumbuh dan mengkonversi amonia menjadi nitrat, yang dapat digunakan oleh tanaman, (4) subsistem hidroponik, yakni bagian dari sistem di mana tanaman tumbuh dengan menyerap kelebihan hara dari air, (5) Sump: titik terendah dalam sistem di mana air mengalir ke dan dari yang dipompa kembali ke tangki pemeliharaan. Unit untuk menghilangkan padatan, biofiltrasi, dan/atau subsistem hidroponik dapat digabungkan menjadi satu unit atau subsistem, yang mencegah air mengalir langsung dari bagian budidaya ikan (kolam) ke sub sistem hidroponik. Unit biofilter ini sangat vital peranannya karena terkait dengan proses nitrifikasi.
Nitrifikasi atau perubahan amonia menjadi nitrat dalam suasana aerobik, merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam sistem aquaponik. Hal tersebut disebabkan proses nitrifikasi dapat mengurangi toksisitas air dan memungkinkan senyawa nitrat yang dihasilkan menjadi sumber nutrisi tanaman. Amonia terus dilepaskan ke dalam air melalui kotoran dan insang ikan sebagai produk dari metabolisme. Ammonia bersifat beracun bagi ikan (0,5-1 ppm) sehingga harus disaring keluar dari sistem pemeliharaan ikan. Meskipun tanaman dapat menyerap amonia, namun Nitrat lebih mudah untuk diserap dan digunakan tanaman, sehingga efisien dalam mengurangi toksisitas air untuk ikan. Amonia dapat diubah menjadi senyawa nitrogen lain melalui populasi sehat Nitrosomonas: bakteri yang mengubah amonia menjadi nitrit, dan Nitrobacter: bakteri yang mengubah nitrit menjadi nitrat. Dalam sistem aquaponik, akar tanaman menjadi tempat hidup dan berkembangnya bakteri-bakteri tersebut. Setelah sistem stabil, kadar amonia dalam air berkisar 0,25-2,0 ppm, nitrit berkisar tingkat 0,25-1 ppm, dan nitrat berkisar 2-150 ppm. Dengan kata lain, tanaman yang tumbuh dalam subsistem hidroponik, dengan akar terendam dalam air kaya nutrisi yang berasal dari limbah kolam, akan membantu untuk menyaring amonia yang merupakan racun bagi hewan air, atau metabolitnya. Setelah melewati subsistem hidroponik, air menjadi bersih dan kaya oksigen, dan dapat kembali ke dalam sistem air.
Sayuran daun hijau yang paling baik tumbuh dalam subsistem hidroponik adalah petsai, selada, kemangi, tomat, okra, melon dan paprika. Selain itu, spesies lain seperti buncis, kacang polong, kol, selada air, talas, lobak, stroberi, bawang, ubi jalar dan rempah-rempah juga dapat menjadi pilihan tanaman yang bisa ditanam secara aquaponik. Sedangkan jenis ikan air tawar yang paling umum digunakan dalam sistem aquaponik dan paling popular untuk aquaponik skala rumah tangga maupun komersial adalah nila, lele, patin, dan belut. Jadi jelaslah, teknologi aquaponik layak untuk dikembangkan di lahan pekarangan terutama di perkotaan yang memiliki lahan pekarangan sempit hingga sangat sempit. Teknologi aquaponik ini dapat menjadi langkah awal yang logis menuju kamandirian pangan keluarga dan bahkan bangsa Indonesia. (laksmi)
Sumber :
ARTIKEL DIBUAT OLEH
VALDY WAHYU PANGESTU (14/369588/PN/13928
Budidaya – Pengolahan Hasil, Inovasi Buah Naga Kulonprogo
Budidaya buah naga dengan pot |
Puding buah naga |
Buah
Naga (Dragon Fruit) menjadi buah favorit di tanah air beberapa tahun terakhir
ini. Pada tahun 2003 lahan pasir pantai di Kabupaten Kulon Progo telah dikembangkan
menjadi pertanian buah naga (cactaceae
hylocereus). Buah yang konon aslinya dari Meksiko, Amerika Tengah, dan
Amerika Utara ini dikenal memiliki beberapa kelebihan. Selain kemampuan hidup pohon
buah naga pada lahan kritis, khasiat yang terkandung pada buah naga juga
dikenal mampu mengobati berbagai macam penyakit. Kandungan Buah naga yang kaya
akan serat,vitamin, dan mineral diyakini mampu menyembuhkan penyakit kanker,
diabetes melitus, jantung, stroke dan lain sebagainya. Pada awalnya buah naga
banyak dipasarkan untuk ekspor dan kalangan tertentu di dalam negeri. Meski
saat ini sudah banyak dijumpai di pasar swalayan, permintaan buah naga masih
cukup tinggi. Buah naga biasanya dikonsumsi dalam bentuk buah segar sebagai penghilang
dahaga karena buah naga mengandung kadar air tinggi sekitar 90% dari berat
buah. Rasanya cukup manis karena mengandung kadar gula mencapai 13-18 briks.
Buah naga juga dapat disajikan dalam bentuk jus, sari buah, manisan maupun
selai atau beragam bentuk penyajian sesuai selera. Sentra budidaya Buah Naga di
Indonesia juga masih relatif sedikit, salah satu sentra budidaya buah naga
adalah Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Lahan pantai yang tandus di wilayah
pantai Glagah Kulonprogo disulap menjadi kebun Buah naga yang sejuk. Bukan
hanya sekedar sebagai kebun buah, namun juga difungsikan sebagai kawasan
Agrowisata Buah Naga.
Agrowisata
yang dikenal dengan nama Kusuma Wanadri ini merupakan rintisan dari Romo Paulus
Tribarta Budiharjo sejak tahun 2003. Kini Agrowisata Buah Naga Kusuma Wanadri
telah menjadi referensi dari investor atau orang yang ingin menekuni bisnis
budidaya buah naga. Budidaya buah naga bisa dipanen dalam waktu enam sampai
sembilan bulan. Masa panennya antara bulan Mei sampai September, dengan tingkat
produktivitas buah naga setiap tiang mencapai 150- 200 kilogram per tahun.
Setiap
kilogramnya, dipatok Rp 25 ribu-30 ribu, tergantung jenis buah. Untuk buah
merah, harga cenderung di pasar mengalami peningkatan. Kebun buah naga Kusumo
Wanadri yang juga dijadikan sebagai kebun agrowisata ini, menempati lahan
seluas 3,5 hektar (ha). Setiap hektar terdapat 1.500 tiang tanaman. Untuk
pengembangan produksi, bekerjasama dengan petani binaan di Turi (Sleman),
Sukoharjo, dan Banjarnegara. Sementara di luar Jawa juga dikembangkan di Aceh,
Lombok, dan direncanakan di Papua. “Kita juga menyediakan bibit, untuk wisatawan
yang datang,” jelas Andhra Pradesh Basar, pengelola kebun. Kusuma Wanadri juga
melakukan inovasi produk. Saat ini telah diproduksi sirup buah naga yang
diyakini memiliki khasiat dalam kesehatan. Setiap tiang bisa ditanaman 5-6
batang tanaman, yang akan terus berproduksi. “Perawatannya juga mudah, tinggal
pemupukan dan penyiraman saja,” jelas Basar.
Syarat Tumbuh Buah Naga
Daniel
(2003) menyimpulkan bahwa tanaman buah naga termasuk tanaman tropis dan sangat
mudah beradaptasi pada berbagai lingkungan dan perubahan cuaca seperti sinar
matahari, angin dan curah hujan. Berikut beberapa syarat agar buah naga tumbuh
dengan baik :
· Curah
hujan yang ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman ini adalah sekitar
60 mm/bulan atau 720 mm/tahun. Pada curah hujan 600-1.300 mm/tahun pun tanaman
ini masih dapat tumbuh. Namun, tanaman ini tidak tahan dengan genangan air.
Hujan yang terlalu deras dan berkepanjangan akan menyebabkan kerusakan yang
ditandai dengan proses pembusukan akar yang terlalu cepat dan akhirnya merambat
sampai kepangkal batang.
· Intensitas
sinar matahari yang disukainya sekitar 70- 80%. Tanaman ini sebaiknya ditanam
dilahan yang tidak terdapat naungan, sirkulasi udaranya harus baik.
· Pertumbuhan
dan perkembanagan tanaman ini akan lebih baik ditanam di daerah dataran rendah
antara 0-350 m dpal.
· Drainase
harus baik dan bersifat porous, karena tanaman ini tidak menyukai genangan.
· Suhu
udara ideal bagi tanaman ini antara 260 C-360 C dan kelembaban 70-90%.
Sementara derajat keasaman (PH) tanah yang disukainya bersifat sedikit alkalis
6,5-7.
· Agar
tanaman tumbuh baik dan dapat memberikan hasil maksimal maka media tumbuhnya
harus subur, gembur, dan mengandung bahan organik tinggi dengan kandungan
kalsiumnya tinggi. Media tersebut tidak boleh mengandung garam.
· Bahan
organik ini berfungsi untuk menjaga kelembaban, menyangga kation dan aktivitas
mikroorganisme, serta menyediakan hara. Beberapa bahan organik, mediapun perlu
dicampur dengan bahan anorganik untuk memperlancar aerasi dan drainase serta
mempertahankan dan mengubah sifat fisik media.
Lahan
pasir pantai Glagah sampai Trisik termasuk jenis tanah regosol dan termasuk
subordo Psamments yang mengandung pasir >95% mempunyai sifat yang kurang
baik terutama struktur, konsistensi lepas, kurang baik menahan air, permeabilitas
dan drainase sangat cepat yang menyebabkan tanah menjadi miskin kandungan hara.
Oleh karena itu, tanaman buah naga (cactaceae
hylocereus) yang ditanam di lahan pasir pantai harus ditambah tanah lempung
dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Sutardi dkk. (2004) mengemukakan
bahwa pupuk kandang atau bahan organik dapat berfungsi sebagai penyimpan air,
menjaga kelembaban tanah, penghemat air penyiraman dan efisiensi penggunaan
pupuk. Dengan demikian budi daya buah tersebut bisa dilakukan baik pada musim hujan
maupun pada musim kemarau karena drainasenya baik. Budi daya buah naga (cactaceae hylocereus) di lahan pasir
pantai merupakan salah satu teknologi pengelolaan dan pemanfaatan lahan yang
kurang berpotensi menjadi lahan yang berpotensi. Budidaya buah naga (cactaceae hylocereus) merupakan salah
satu alternatif usaha tani yang efisien, lestari, berkelanjutan dan berwawasan
agrobisnis yang perlu dikembangkan. Komoditas tersebut memiliki kelebihan pada
umur tanaman yang relatif panjang sampai dengan 15-20 tahun, selain itu juga dapat
meningkatkan produktivitas lahan dan mempunyai nilai ekonomi tinggi. Budi daya
buah tersebut didukung oleh PEMDA Kulonprogo untuk dikembangkan di lahan pasir
pantai Glagah, Bugel dan Trisik. Dengan adanya kawasan pertanian tersebut,
sekarang lahan pasir pantai Glagah telah menjadi kawasan wisata pertanian
(agrowisata) buah naga (cactaceae
hylocereus) yang mendukung area wisata pantai Glagah. Sementara di lahan
pasir pantai Trisik dan Bugel baru saja dikembangkan. Berkembangnya budidaya
buah naga di lahan pasir pantai diharapkan akan dapat membantu peningkatan produktivitas
lahan dan meningkatkan pendapatan petani setempat. Pemanfaatan lahan pasir
pantai bisa mengatasi keterbatasan lahan pertanian di Kulon Progo dan Bantul.
Sumber :
Cahyati,
Ichda dkk. 2010. Teknologi
Pengolahan Buah Naga Dan Diversifikasi Produk lahannya Sebagai Upaya
Peningkatan Jiwa Kewirausahaan Di Smk Agriindustri.
Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.
Daniel, K. 2003.
Buah Naga: Pembudidayaan di Pot dan di Kebun. Penebar Swadaya, Jakarta.
hlm. 5-7, 18 dan 55.
Riyantoro, Andri
E. dan Amin Padmo Fitri. 2005. Pemanfaatan Lahan Pasir Pantai Untuk Budi
Daya Buah Naga (Cactaceae Hylocereus). Pendidikan Geografi, Universitas
Negeri Yogyakarta. PKMI.3-8-1.
http://tipspetani.blogspot.co.id/2012/03/budidaya-buah-naga-di-lahan-kritis.html
(diakses pada 27/8/2016).
https://kulonprogonews.wordpress.com/2011/01/27/permintaan-buah-naga-meningkat/
(diakses pada 27/8/2016).
Artikel ditulis oleh :
Zaenab Ajiyatin (14/369723/PN/13957)
Saturday, August 27, 2016
BUDIDAYA TERPADU UDANG GALAH BERSAMA PADI
Budidaya Minapadi yakni budidaya ikan dan padi di lahan sawah yang
sama secara terpadu telah lama berkembang Bali. Ikan yang dipelihara pada
system mina padi ini umumnya berupa ikan karper (Cyprinus carpio).
Kini selain ikan karper, komoditas perikanan lainnya yang mulai dilirik untuk
dibudidayakan di sawah adalah udang galah (Macrobrachium rosenbergii).
Dibanding budidaya ikan karper, budidaya udang galah di lahan
sawah terpadu dengan padi ternyata memberikan keuntungan yang lebih tinggi. Hal
ini bisa dimaklumi, karena harga jual udang galah ukuran konsumsi memang lebih
mahal dibandingkan dengan harga ikan karper konsumsi. Boleh jadi karena
pertimbangan yang lebih menguntungkan itulah budidaya udang galah bersama padi
yang dikenal dengan istilah Ugadi kini mulai berkembang di sejumlah daerah.
Teknik Budidaya
Budidaya udang galah di sawah terpadu dengan padi tekniknya tidak
berbeda jauh dengan budiaya mina padi yang sudah biasa dilakukan oleh
pembudidaya ikan. Persiapan awal yang dilakukan adalah mengolah lahan sawah
untuk penanaman padi, pembuatan jelinjingan / kemalir (saluran air) dengan
ukuran lebar 100 – 200 Cm dan kedalaman 50 Cm.
Saat pengolahan tanah ini, jangan lupa pematang juga perlu
diperbaiki. Lubang-lubang ditambal. Idealnya, tinggi pematang untuk Ugadi ini
100 Cm, lebar dasar 100 Cm dan lebar atas 75 Cm. Di bagian pintu pemasukan dan
pengeluaran air dipasangi pipa paralon 4 inc atau bambu. Untuk memudahkan
pemanenan, di depan pintu pengeluaran air perlu dibuatkan petakan kecil
berukuran 100 x 100 x 20 cm.
Bila persiapan lahan sudah beres, bibit padi yang telah disemaikan
selama 20 hari bisa ditanam. Jumlah tanaman padi cukup dua batang per lubang
dengan jarak tanam 20 Cm. Ada baiknya dipilih varietas padi yang tahan terendam
air selama pemeliharaan Ugadi. Padi jenis Inpari 13 merupakan salah satu
varietas yang layak dipilih untuk Ugadi.
Setelah padi berumur 10 hari, benih udang galah ukuran tokolan
(berat 6-8 gram/ekor) bisa ditebarkan dengan padat tebar 5 – 10 ekor per m2.
Pada bulan pertama udang galah diberi pakan berprotein 30 persen dengan dosis 4
persen. Bulan kedua 3 persen dan bulan ketiga dosisnya dikurangi lagi menjadi 2
persen dari berat populasi udang galah. Pemberian pakan dilakukan dua kali
sehari pada pagi dan sore hari.
Sementara itu, untuk pemeliharaan padi dilakukan seperti biasanya
yakni pemupukan dengan pupuk NPK dengan dosis 1,5 Kg/are. Pemupukan padi cukup
dilakukan sekali saja pada masa awal penanaman.
Setelah dipelihara selama 75 hari, udang galah boleh dipanen
dengan cara menyurutkan air. Udang galah ditangkap dengan serok atau tangan
kososng untuk selanjutnya ditampung dalam kantong hapa (jaring) yang
ditempatkan di air mengalir. Sedangkan padi (jenis Inpari 13) bisa dipanen pada
umur 100 hari.
Hasil uji coba
Berdasarkan hasil uji coba, demplot dan pengalaman pembudidaya
ikan di sejumlah daerah, dari pemeliharaan system Ugadi ini bisa dipanen udang
galah antara 15 – 30 Kg per are. Sedangkan hasil padinya sekitar 70 – 80 Kg.
Bila harga udang galah saat ini sekitar Rp 80 ribu per Kg (harga di Bali di
tingkat produsen), maka dari sawah seluas satu are bisa dihasilkan uang
tambahan dari udang galah sejumlah Rp 1,2 – Rp 2,4 juta.
Sementara itu, berdasarkan informasi dari Pram Suparmono, Kabid
Perikanan pada Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman
menyebutkan hasil demplot Ugadi di Desa Pakem, Sleman hasilnya sangat
memuaskan. Berdasarkan hasil ubinan dari demplot Ugadi yang
dilaksanakan di Desa Pakem tersebut, diperoleh produksi padi
varietas Mentik wangi 9,5 ton GKP/ hektar.
Sedangkan produksi udang galah 165 kg/ 1000 m2 size
35-40 dengan konversi pakan 1,9.
Produksi yang cukup menggiurkan. Ada yang berminat? (Agus
Rochdianto, Penyuluh Perikanan di Tabanan)
Nama: Arsya
Hidayati
Nim: 14 /
364990 / PN / 13641
Kel/gol: 5 /
A.3.1
MEGABIODIVERSITY INDONESIA
Oleh : Ma’ruf
Ridho Syahrofi
Mahasiswa Perikanan UGM 2014
14/365077/PN/13656
Perikanan
dan Kelautan
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, yang
tersusun dari 17.480 pulau. Dengan banyaknya pulau, hal ini juga menandakan
luasnya wilayah laut Indonesia. Faktanya wilayah perairan Indonesia mecapai 75%
dari total wilayah keseluruhan Indonesia. Luas wilayah laut Indonesia adalah
5.800.000 Km2, yang dalam pembagian wilayah lautnya terdiri dari 2
bagian, yaitu wilayah laut nusantara 3.100.000 Km2 dan wilayah Zona
Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) 2.700.000 Km2. Satu lagi fakta
yang hebat adalah Indonesia merupakan negara dengan garis pantai terpanjang di
Asia dan kedua di dunia, yaitu sekitar 95.181 Km (Max.,dkk, 2014).
Dengan luasnya wilayah laut suatu negara secara umum setidaknya
akan memberikan 2 pilihan :
1.
Jumlah populasi
sumberdaya ikan didalamnya berlimpah.
Pada umumnya
keadaan seperti ini akan terjadi pada negara yang beriklim sub-tropis. Sebagai
contoh adalah negara Jepang. Jepang adalah negara dengan iklim sub-tropis yang
menyebabkan jumlah populasi ikannya sangat berlimpah walaupun ragam jenisnya
relatif sedikit.
2.
Keanekaragaman
hayati didalamnya berlimpah.
Pada umumnya
keadaan seperti ini akan terjadi pada negara yang beriklim tropis. Negara kita
sendiri, Indonesia, adalah diantara contoh negara yang beriklim tropis.
Keanekaragaman hayati sangat tinggi akan tetapi jumlah populasi tiap jenisnya
relatif sedikit.
Dan yang istimewa dari negara
Indonesia yang bergelar negara kepulauan terbesar di dunia adalah selain
diuntungkan dengan keanekaragaman hayati yang melimpah karena berada di iklim
tropis sehingga suhunya selalu optimal, juga jumlah populasi sumberdaya ikan
akan cukup berlimpah. Kenapa? Karena luasnya lautan suatu negara akan
berbanding lurus dengan keanekaragaman hayati dan jumlah populasi yang akan
dihasilkan.
Potensi Besar Harus Dimanfaatkan
Sumberdaya yang
terdapat di laut itu bersifat open acces common property artinya
sumberdaya nya dapat dimanfaatkan oleh siapa saja karena kedudukannya adalah
milik bersama. Berbeda dengan di daratan yang kita harus memiliki surat
kepemilikan tanah, walaupun memang ada aturan tertentu untuk
perusahaan-perusahaan besar yang berusaha di laut. Tapi secara umum wilayah
laut itu terbuka untuk semua.
Secara
kewilayahan, Indonesia terletak di daerah tropis yang tidak mengalami musim
gugur dan salju, sepanjang tahun sinar matahari terlihat terus dan suhu udara
relatif stabil, bila ada perubahan suhu hanya kecil saja. Oleh karena itu,
Perairan Laut Indonesia memiliki potensi hayati yang sangat besar sehingga
sering disebut dengan “megabiodirversity”. Apalagi massa air di wilayah perairan
laut dipengaruhi oleh massa air Samudera Pasifik dan Samudera Hindia dengan
pola arus beragam sangat berdampak pada kesuburan perairan.
Dengan adanya
fakta ini, dapat dibuktikan bahwa potensi kekayaan laut yang diungkapkan oleh
UNEP (1996) bahwa laut Indonesia memiliki 2500 spesies ikan, yaitu 132 bernilai
ekonomis penting, 253 jenis ikan hias, dan sisanya belum teridentifikasi.
Disamping itu, terdapat 354 jenis karang, 12 jenis padang lamun, dan 38 jenis
mangrove (Max.,dkk, 2014).
Perikanan dan Perairan Darat
Wilayah
perairan darat Indonesia memang tidaklah seluas dan sehebat wilayah perairan
lautnya. Akan tetapi potensi yang terkandung didalamnya tetap sangat besar
besar bila dibandingkankan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Hal ini
dibuktian dengan besarnya pendapatan negara yang didapat dari sektor perikanan
dan perairan darat Indonesia. Yang termasuk perairan darat adalah danau, waduk,
sungai, rawa, laguna, tambak dan lain sebagainya.
Wilayah
perairan laut bukan hanya dapat dimanfaatkan untuk sektor perikanan,
sebagaimana halnya dengan perairan laut, perairan darat juga dapat dimanfaatkan
untuk olahraga, sarana rekreasi, sarana transportasi, dan pertambangan. Banyak sungai-sungai dan danau-danau
besar yang ada di Indonesia, diantaranya Sungai Kapuas (Kalimantan), Sungai
Bengawan Solo (Jawa Tengah), Waduk Jatiluhur, Sungai Musi (Sumatera), Danau
Toba (Sumatera), Danau Poso, dan Waduk Gajah Mungkur.
Mulai dari Pangan dan Kesehatan
Dengan berbagai
potensi luar biasa disektor perikanan, kelautan, dan perairan darat. Indonesia
bisa menjadi pusat penghasil bahan pangan, tujuan pariwisata yang utama, sampai
menjadi ladang usaha bagi masyarakat didalamnya. Sehingga bisa dikatakan
Indonesia sebenarnya tidaklah pantas memiliki rakyat yang miskin. “Indonesia
punya potensi produksi perikanan terbesar di dunia sekitar 65 juta ton per
tahun dan baru 20%-nya yang dimanfaatkan,” kata Prof Dr Ir Rokhmin Dhanuri
MS guru besar Fakultas Pertanian dan Ilmu Kelautan IPB.
Kita seharusnya
melek akan potensi yang ada di perairan Indonesia. Sudah saatnya negara ini
beralih orientasi utamanya ke sektor perairan. Dalam sektor pangan misalnya,
selain besarnya potensi yang ada, ikan-ikan yang ada didalamnya juga sangat
bermanfaat bagi kesehatan karena hewan air memiliki kandungan gizi, mineral,
nutrisi, dan protein yang dipercaya memberikan manfaat kesehatan dari otak
hingga jantung bagi yang gemar mengkonsumsinya.
Mengkonsumsi ikan secara benar, baik dari segi
memilih jenis ikan dan mengolahnya dapat mendatangkan manfaat secara maksimal
dalam mencegah beberapa penyakit seperti yang dikemukakan oleh (United
States Department of Agriculture atau USDA) dalam publikasinya. Beberapa
penyakit yang dapat dihindari jika makan ikan dan manfaat makan ikan secara
teratur yaitu (pusluh kkp, 2014) :
1.
Serangan
Jantung
Bahkan ada indikasi masyarakat yang gemar makan ikan memiliki umur harapan
hidup yang lebih panjang daripada yang kurang mengkonsumsi ikan, karena di
dalam minyak ikan ada asam lemak tidak jenuh Omega 3 terutama yang disebut
eikosapentaenoat (EPA) dan dakosaheksaenoat (DHA) yang terbukti dapat
menurunkan kadar kolestrol, trigliserida dan lipoprotein darah. Sehingga ritme
kerja jantung menjadi teratur kembali dan penyakit serangan jantung dapat
diperlambat kedatangannya.
2.
Alzheimer
Alzheimer atau dikenal juga dengan sebutan demensia, seringkali
juga disebut pikun, adalah penyakit gangguan otak yang secara bertahap merusak
sel-sel otak. Pencegahan terbaik sebelum terlambat untuk menghentikan
perkembangannya adalah dengan mengkonsumsi makanan yang bermanfaat untuk sistem
saraf dan melambatkan proses degeneratif seperti mengkonsumsi ikan-ikanan
sekurang-kurangnya satu kali dalam seminggu (foodforthebrain.org)
3.
Kanker
Dengan memakan ikan yang memiliki kandungan Omega-3 tinggi (salmon,
tuna, tongkol, dan tenggiri) sangat bermanfaat bagi mereka yang menderita
kanker usus, karena kandungan Omega-3 nya dapat memperlambat pertumbuhan kanker
tersebut.
4.
Mencegah
penuaan kulit
Ahli Dermatologi, Nicholas Perricore dalam bukunya yang berjudul The
Perricore Prescription, dengan memakan ikan dapat mencegah penuaan
kulit. Sehingga tanda-tanda penuaan pada kulit seperti keriput dapat
diperlambat.
5.
Mencerdaskan
anak
Hasil studi peneliti Swedia, Professor Kjell Toren dari Sahlgrenska
Academy Gotheburg mengemukakan bahwa anak remaja berusia 15 tahun yang
mengkonsumsi ikan cenderung lebih cerdas dibandingkan anak remaja yang berusia
18 tahun yang jarang mengkonsumsi ikan. Studi tersebut didapat dari pengamatan
hampir 4.000 remaja Swedia dan dipublikasikan dalam Acta Paediatrica
menerangkan, bahwa asam lemak Omega-3 dan Omega-6 pada ikan dapat meningkatkan
kemampuan kognitif. Saat ini para peneliti masih mengkaji jenis ikan apa saja
yang sangat berpengaruh dalam peningkatan kecerdasan tersebut.
Pariwisata yang Membahana
Karena potensi
dari kelautan bukanlah hanya soal ikan, tapi terlebih dalam hal pariwisata.
Siapa yang tidak tahu Raja Ampat? Bunaken? Pantai Kute? Danau Toba?
Danau Singkarak? Jangankan masyarakat Indonesia, dunia internasional pun
mengetahui keindahannya. Banyak turis-turis asing yang datang untuk melihat
pesona pantai dan laut Indonesia yang salah satunya lewat terumbu karangnya.
Sudah menjadi
hal yang biasa bagi masyarakat kita dengan keindahan-keindahan yang
tercerminkan dari bumi nusantara ini. Akan tetapi akan menjadi sangat luar
biasa bagi mereka yang bukan penduduk Indonesia. Dibuktikan dengan banyaknya
turis-turis dari berbagai mancanegara yang datang untuk melihat keindahan alam
di bumi pertiwi ini.
Megabiodiversity Indonesia
Setelah kita
ketahui bahwa negara Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dan
menakjubkan, yang mungkin kita sendiri sebagai warga asli Indonesia tidak
banyak tahu mengenainya. Mulai dari luas wilayah perairan yang sangat luas,
gelar negara kepulauan terbesar, pemiliki garis pantai terpanjang, tempat
pariwisata favorit, dan lain sebagainya ada di Indonesia, maka sering disebut
sebagai “Megabiodiversity Indonesia”.
Walaupun
demikian besar potensi dan kekayaan alam Indonesia belum dikelola dengan baik,
karena pengambil kebijakan di negeri ini dan masyarakat Indonesia belum paham
betul bahwa laut kita memiliki kekuatan ekonomi yang besar bagi percepatan
pembangunan ekonomi Indonesia.
Untuk itu kita
para mahasiswa diharapkan menyadari betapa pentingnya potensi dan kekayaan laut
kita untuk dimanfaatkan bagi kepentingan kesejahteraan bangsa dan negara.
Tentunya ini merupakan peluang dan tantangan kita dalam menjaga keutuhan
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Penulis:
Ma’ruf Ridho Syahrofi
Mahasiswa Perikanan UGM 2014
14/365077/PN/13656
Kelompok 5 | Golongan A3.1
Kelompok 5 | Golongan A3.1
Daftar Pustaka
Max Compas, Rizald., dkk. 2014. Pengantar Ilmu Kelautan. Jakarta
: Sekretariat Dewan Kelautan Indonesia.
Website
Pusat Penyuluhan - Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2014. Manfaat Makan Ikan
Untuk Kesehatan Tubuh. http://pusluh.kkp.go.id/index.php/arsip/c/1684/MANFAAT-MAKAN-IKAN-UNTUK-KESEHATAN-TUBUH/?c=Artikel-Penyuluhan&category_id=2
Subscribe to:
Posts (Atom)